Terjawab Sudah! Ini Alasan Korupsi di Indonesia Tidak Akan Pernah Ada Habisnya
nusantaranews.co
Banyak orang yang mungkin bertanya-tanya kenapa para pejabat atau beberapa anggota dewan masih berani melakukan korupsi meskipun KPK sudah sangat hebat dalam menangkap para koruptor-koruptor yang ada.
Apakah mereka tidak takut masuk penjara dan kebebasan mereka dibatasi ? Bicara soal kebebasan ternyata itu relatif, seperti dilansir kumparan.com (21/07/2018) Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat kembali disorot karena KPK menangkap Kalapas Wahid Husen. Penangkapan tersebut dilakukan pada Sabtu (21/7) sekitar pukul 00.00 WIB.
Penangkapan ini juga melibatkan sejumlah napi korupsi seperti terpidana dalam kasus pengadaan satelit monitoring, yaitu Fahmi Darmawansyah. KPK juga menggeledah sejumlah sel seperti milik Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan.
Lapas Sukamiskin yang lalu juga pernah menjadi sorotan publik ketika muncul fenomena napi pelesiran dengan bebas. Sejumlah napi menggunakan berbagai modus agar bisa keluar tahanan dan pelesiran.
Modus yang paling sering mereka pakai adalah sakit yang dibuat-buat, dengan alasan kontrol ke dokter. Setelah di luar lapas mereka kemudian jalan-jalan.
Saat ini sejumlah napi kepergok pelesir ke berbagai kota di Indonesia bahkan sampai ke luar negeri. Seperti mantan Wali Kota Bekasi Mochtar Muhammad hingga Gayus Tambunan. Mantan Wali Kota Palembang Romi Herton juga sempat berada di penjara tanpa pengawalan. Begitu pula Anggoro Widjojo yang bermalam di sebuah apartemen di Bandung.
Sejumlah koruptor kelas kakap juga mendekam di lapas ini yaitu mulai dari mantan Ketum Golkar dan Ketua DPR Setya Novanto, politisi dan matan ketum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan bendaharanya Muhamad Nazaruddin. Kemudian, terpidana kasus suap gula impor Irman Gusman juga ditahan di lapas ini.
Fenomena ini menjadi jawaban mengapa korupsi di Indonesia terus-menerus berkembang dan berkembang walaupun banyak koruptor yang tertangkap.
Comments
Post a Comment